Jumat, 02 November 2012

Essay Ekonomi UH 2

Pertanyaan :
  1. Gambarkan tentang circular flow 2 sektor, 3 sektor, dan 4 sektor beserta penjelasannya!
  2. Adakah hubungan antara kegiatan ekonomi suatu negara dengan sistem ekonomi negara tersebut? Tuliskan penjelasannya!
  3. Dari circular flow yang kalian buat di nomor 1, tuliskan semua peran pelaku ekonomi yang ada di dalamnya!
  4. Tuliskan mengenai penjelasan The Law of Diminishing Return dengan menggunakan contoh !
  5. Tuliskan cara perluasan produksi yang bisa dilakukan oleh produsen dengan disertai contoh!
  6. Tuliskan perbedaan kegiatan produksi primer, sekunder dan tersier!
  7. Rangkumkan mengenai Teori Nilai Pasar dari Humme dan Locke!
  8. Rangkumkan mengenai teori nilai tenaga kerja dari David Ricardo!
  9. Rangkumkan mengenai teori nilai lebih dari Karl Marx!
  10. Tuliskan perbedaan Hukum Gossen I dan II!

Jawaban :

1.


Circular Flow 2 sektor.

Circular Flow 3 sektor.

Circular Flow 4 sektor.


 2. Ada, karena jika tidak ada hubungan antara kegiatan ekonomi dan sistem ekonomi tidak akan berjalan dengan baik.

3. 2 sektor 

- RTK memberi faktor produksi ke RTP
- RTK menerima barang dan jasa hasil produksi dari RTP
- RTP membalas jasa ke RTK
- RTP menghasilkan barang produksi untuk RTK
3 sektor

- RTK menerima faktor produksi ke RTP 
- RTK membeli hasil penjualan produk barang dan jasa untuk dikonsumsi
- RTK menerima balas jasa atas faktor produksi
- RTK menerima barang dan jasa hasil produksi
- RTK membayar pajak individu ke pemerintah
- RTK menerima subsidi dari pemerintah
- RTK menabung di lembaga keuangan

- RTP menerima faktor produksi dari RTK
- RTP memberi balas jasa atas produksi kepada RTK
- RTP memberi barang dan jasa hasil produksi
- RTP menjual barang dan jasa untuk di konsumsi RTK
- RTP menerima pengeluaran dari pemerintah
- RTP membayar pajak perusahaan ke pemerintah
- RTP menerima investasi dari penanam modal

- Pemerintah memberi subsidi kepada RTK
- Pemerintah menerima pajak individu dari RTK
- Pemerintah menerima pajak dari RTP
- Pemerintah memberi pengeluaran kepada RTP

4 sektor

- RTK melakukan penawaran faktor produksi ke pasar faktor produksi
- RTK menreima permintaan hasil produksi dari pasar barang
- RTK membayar pajak ke pemerintah
- RTK menerima subsidi dari pemerintah

- Pemerintah menerima pajak dari RTP
- Pemerintah menrima pajak dari RTK
- Pemerintah memberi subsidi kepada RTK
- Pemerintah memberi pengeluaran kepada RTP

- RTP melakukan penawaran hasil produksi ke pasar barang
- RTP menerima permintaan faktor produksi dari pasar faktor produksi
- RTP membayar pajak ke pemerintah

- RTK mengimport barang dan jasa ke luar negeri
- RTP mengekspor barang dan jasa ke luar negeri


4. The Law of Diminishing Returns adalah sebuah hukum dalam ekonomi yang menjelaskan tentang proporsi input yang tepat untuk mendapatkan output maksimal.

Teori ini menjelaskan bahwa ketika input yang kita miliki melebihi kapasitas produksi dari input, maka return (pendapatan) kita akan semakin menurun. Terdapat tiga tingkat dalam teori ini, yaitu fase increasing return (pendapatan yang meningkat), fase kedua dimana pendapatan tetap meningkat tapi pada intensitas yang lebih rendah dan fase ketiga adalah diminishing returns.

Fase pertama adalah fase increasing returns. Contoh logis adalah misalnya kita mempunyai sawah, dengan input petani. Satu sawah memiliki kapasitas petani sebanyak 10 orang. Maka, ketika kita menempatkan satu orang petani disana, kita akan mendapatkan output (beras). Begitu juga jika ditambah terus sampai misalnya angka 7. Ketika level petani sudah berada pada angka 7, output akan stabil dan terus menerus meningkat. Begitu juga jika sampai 8, 9 dan 10, pendapatan terus meningkat.

Namun, pendapatan ketika 7 petani disawah dengan 10 petani berbeda. Secara logika kita bisa melihat, misalnya saja para petani, ketika semakin banyak yang terlibat, akan secara psikologis bertambah malas. Atau mereka juga bisa bertambah susah dalam bekerja, karena sawah yang mereka garap semakin penuh. Tapi, pendapatan tetap meningkat. Oleh karena itu, posisi ketika petani sebanyak 8 sampai 10 bisa dikatakan fase 2 dari teori ini.

Fase 3 adalah fase diminishing. Bayangkan jika sawah yang oleh 10 orang saja sudah sempit, ditambah lagi dengan 1,2, bahkan tiga orang lagi. Maka sawah akan semakin penuh. Disinilah timbul pendapatan yang menurun. Petani yang ada disana tidak produktif. Bahkan, pemilik sawah juga harus membayar lebih dari 10 petani, yang mana sawah itu sendiri hanya bisa menghasilkan output yang dilakukan oleh 10 petani.

Otomatis, pemilik sawah harus membayar lebih untuk itu, sehingga pendapatan mereka akan semakin menurun. Sawah juga akan semakin sesak jika diisi oleh lebih dari 10 orang, bisa jadi mereka justru mencangkul kaki dari petani yang lain, karena lahan nya sudah habis.

Demikianlah mengapa pendapatan bisa justru menurun jika angka buruh pada suatu pabrik terlalu banyak. Pabrik bisa rugi dan tidak bisa membayar para buruh, sehingga sampailah pada keputusan untuk melakukan PHK.

5. Perluasan produksi bisa dilaksanakan dengan :
      Intensifikasi adalah meningkatkan produktivitas faktor produksi yang ada. Contoh : perbaikan slauran irigasi, pembibitan yang baik.
      Ekstensifikasi adalah meningkatkan produktivitas faktor produksinya. Contoh : membuka lahan pertanian baru.

6. Kegiatan Produksi Primer adalah kegiatan / proses menghasilkan bahan – bahan baku atau bahan mentah dengan cara mengambilnya langsung dari alam. Contoh : tambang timah yang ada di Bangka dan Belitung, tambang tembaga yang ada di tembagapura, tambang emas dan batubara yang ada di kalimantan dan masih banyak lagi pertambangan yang lain.
Kegiatan Produksi Sekunder adalah kegiatan yang dilakukan untuk memproses bahan mentah / bahan baku menjadi bahan setengah jadi. Misalnya biji besi diolah menjadi profil – profil besi atau menjadi lembaran – lembaran baja. Benang diolah menjadi kain.
Kegiatan Produksi Tersier adalah pendukung atau penunjang produksi primer dan sekunder dalam aktivitasnya. Misalnya perusahaan transportasi mengangkut barang – barang yang dihasilkan produksi sekunder untuk disalurkan ke cabang – .cabang di seluruh wilayah indonesia bahkan untuk diekspor.

7.  Teori Nilai Pasar (Humme dan Locke), Nilai suatu barang sangat tergantung pada permintaan dan penawaran barang di pasar.

8. Toeri NilI Tenaga Kerja (David Ricardo), Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.

9. Teori Nilai Kerja Rata-Rata atau Teori Nilai Lebih (Karl Marx), Tenaga kerja mempunyai nilai tukar dan nilai pakai bagi pengusaha. Pengusaha harus membayar nilai tukarnya untuk mendapatkan nilai pakainya.

10. Hukum Gossen I :
Jika pemuasan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus-menerus maka mula-mula kenikmatannya tinggi makin lama makin turun sampai terdapat tingkat kejenuhan.
      Hukum Gossen II :
Manusia memenuhi kebutuhannya yang beraneka ragam itu dengan tingkat intensitas yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar